Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan beberapa alasan mengapa pasangan presiden pertama RI, Soekarno dan Mohammad Hatta pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Alasannya, bukan cuma karena keduanya telah memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. "Benar, Bung Karno dan Bung Hatta adalah proklamator yang aktif merumuskan, menyusun dan mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Benar, Bung Karno adalah Presiden Indonesia pertama, dan Bung Hatta adalah Wakil Presiden Indonesia pertama. Namun, kebesaran dan peran sejarah beliau lebih dari itu," kata Presiden SBY dalam sambutannya pada upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional tahun 2012 di Istana Negara, Rabu (7/11).
Presiden SBY memaparkan, Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pergerakan nasional dalam melawan penjajahan. Untuk meraih kemerdekaan, keduanya bahkan beberapa kali menjalani masa pengasingan di Flores, Bengkulu dan Digul. Kedua tokoh nasional tersebut berperan penting dalam mengantarkan kemerdekaan Indonesia.
Mereka adalah pemikir, perumus dan peletak dasar-dasar Indonesia Merdeka. Keduanya juga sangat disegani oleh dunia internasional. Pikiran Bung Karno telah mengubah jalannya sejarah lewat pidato fenomenal seperti di dalam Sidang Umum PBB tanggal 30 September 1960 yang berjudul "To Build the World Anew".
Bung Karno bersama sejumlah pemimpin dunia yang lain telah mempelopori pembentukan Gerakan Non-Blok, serta Gerakan dan Solidaritas Asia-Afrika. Bapak kandung Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri itu juga mengkomandoi pembebasan Papua dari tangan Belanda, yang dikenal dengan gerakan Tri Komando Rakyat (Trikora).
"Keempat, idealisme dan komitmen Bung Karno yang amat kuat pada nasionalisme dan persatuan bangsa, kedaulatan negara, serta kemandirian kita sebagai bangsa yang merdeka. Kelima, adalah teladan dan seruan beliau agar rakyat Indonesia menggelorakan semangat membaca, berpikir dan menuntut ilmu," urai SBY.
Sementara itu sosok Bung Hatta juga menjadi bagian penting sejarah Indonesia. Pidato Bung Hatta di Lapangan IKADA tanggal 8 Desember 1942 telah membakar nasionalisme rakyat Indonesia dan menjadi pemikiran utama tentang demokrasi, ekonomi dan koperasi.
Bung Hatta juga berkontribusi mempertahankan kemerdekaan dengan memimpin Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 27 Desember 1945. "Ketiga, idealisme dan komitmen Bung Hatta yang amat kuat pada hak-hak asasi manusia, demokrasi, dan koperasi sebagai pilar perekonomian nasional," ujar SBY.
Presiden SBY menegaskan, penganugerahan gelar pahlawan nasional menegaskan pengakuan, penghargaan, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas perjuangan dan pengorbanan Soekarno dan Hatta. Dengan pemberian gelar kepahlawan ini, Kepala Negara juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif yang sempat dilekatkan kepada Bung Karno.
"Kita tinggalkan segala stigma dan pandangan yang tidak positif, yang tidak perlu dan tidak semestinya. Sebenarnya rakyat Indonesia, melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat, dengan ketetapannya juga telah menghapuskan stigma yang tidak baik yang mungkin ada terhadap Bung Karno, pahlawan dan Bapak Bangsa kita," ucap Presiden.
Sumber : Jurnas
Soekarno - Hatta Pahlawan Nasional foto : liputan6.com |
Alasannya, bukan cuma karena keduanya telah memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. "Benar, Bung Karno dan Bung Hatta adalah proklamator yang aktif merumuskan, menyusun dan mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Benar, Bung Karno adalah Presiden Indonesia pertama, dan Bung Hatta adalah Wakil Presiden Indonesia pertama. Namun, kebesaran dan peran sejarah beliau lebih dari itu," kata Presiden SBY dalam sambutannya pada upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional tahun 2012 di Istana Negara, Rabu (7/11).
Presiden SBY memaparkan, Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pergerakan nasional dalam melawan penjajahan. Untuk meraih kemerdekaan, keduanya bahkan beberapa kali menjalani masa pengasingan di Flores, Bengkulu dan Digul. Kedua tokoh nasional tersebut berperan penting dalam mengantarkan kemerdekaan Indonesia.
Mereka adalah pemikir, perumus dan peletak dasar-dasar Indonesia Merdeka. Keduanya juga sangat disegani oleh dunia internasional. Pikiran Bung Karno telah mengubah jalannya sejarah lewat pidato fenomenal seperti di dalam Sidang Umum PBB tanggal 30 September 1960 yang berjudul "To Build the World Anew".
Bung Karno bersama sejumlah pemimpin dunia yang lain telah mempelopori pembentukan Gerakan Non-Blok, serta Gerakan dan Solidaritas Asia-Afrika. Bapak kandung Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri itu juga mengkomandoi pembebasan Papua dari tangan Belanda, yang dikenal dengan gerakan Tri Komando Rakyat (Trikora).
"Keempat, idealisme dan komitmen Bung Karno yang amat kuat pada nasionalisme dan persatuan bangsa, kedaulatan negara, serta kemandirian kita sebagai bangsa yang merdeka. Kelima, adalah teladan dan seruan beliau agar rakyat Indonesia menggelorakan semangat membaca, berpikir dan menuntut ilmu," urai SBY.
Sementara itu sosok Bung Hatta juga menjadi bagian penting sejarah Indonesia. Pidato Bung Hatta di Lapangan IKADA tanggal 8 Desember 1942 telah membakar nasionalisme rakyat Indonesia dan menjadi pemikiran utama tentang demokrasi, ekonomi dan koperasi.
Bung Hatta juga berkontribusi mempertahankan kemerdekaan dengan memimpin Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 27 Desember 1945. "Ketiga, idealisme dan komitmen Bung Hatta yang amat kuat pada hak-hak asasi manusia, demokrasi, dan koperasi sebagai pilar perekonomian nasional," ujar SBY.
Presiden SBY menegaskan, penganugerahan gelar pahlawan nasional menegaskan pengakuan, penghargaan, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas perjuangan dan pengorbanan Soekarno dan Hatta. Dengan pemberian gelar kepahlawan ini, Kepala Negara juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif yang sempat dilekatkan kepada Bung Karno.
"Kita tinggalkan segala stigma dan pandangan yang tidak positif, yang tidak perlu dan tidak semestinya. Sebenarnya rakyat Indonesia, melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat, dengan ketetapannya juga telah menghapuskan stigma yang tidak baik yang mungkin ada terhadap Bung Karno, pahlawan dan Bapak Bangsa kita," ucap Presiden.
Sumber : Jurnas
Inilah Alasan Soekarno-Hatta dapat Gelar Pahlawan Nasional
Reviewed by Unknown
on
6:24 PM
Rating:
No comments: